Nanda menjelaskan bahwa meskipun produksi air bersih di Samarinda sudah mencukupi kebutuhan warga, distribusinya masih menjadi kendala utama yang belum terselesaikan.
“Setiap kali reses, keluhan tentang sambungan air bersih selalu muncul. Pipa induk memang sudah terpasang, tetapi distribusi melalui pipa sekunder belum menjangkau banyak wilayah,” ungkapnya.
Distribusi Air Bersih Perlu Pemerataan
Ia menekankan bahwa pemerataan distribusi air bersih harus menjadi prioritas agar seluruh masyarakat Samarinda dapat menikmati pasokan air yang layak. Menurutnya, akses air bersih yang merata merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi demi meningkatkan kualitas hidup warga.
Buruknya Sistem Drainase Menyebabkan Banjir
Selain permasalahan air bersih, Nanda juga menyoroti buruknya sistem drainase di beberapa wilayah Samarinda. Kondisi ini seringkali memicu banjir, terutama saat hujan deras mengguyur kota.
“Perbaikan drainase sangat mendesak, terutama di area-area tertentu yang membutuhkan penurapan saluran sepanjang 800 meter,” jelas Nanda.
Ia menilai bahwa peningkatan sistem drainase harus dilakukan secara bertahap mengingat besarnya biaya dan waktu yang diperlukan.
Komitmen untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Warga
Menurut Nanda, pemerataan akses air bersih dan perbaikan drainase merupakan langkah penting yang harus diambil untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Samarinda.
“Perbaikan ini tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi harus dijalankan secara konsisten agar kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi dengan layak,” pungkasnya.
Penulis : Geo
Editor : Geo