Ratusan Umat Katolik Gelar Aksi Damai dan Doa Bersama Demi Keberlanjutan SDK St. Yosef Sangatta

- Penulis

Minggu, 29 September 2024 - 17:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suaraetam, Sanggata Setelah berhasil mengumpulkan lebih dari 516 tanda tangan petisi, ratusan umat Katolik Sangatta melakukan aksi damai melalui Doa Bersama di depan Paroki St. Theresia, Sangatta, selama dua hari pada 27 dan 28 September 2024. Aksi ini merupakan bentuk jeritan hati anak-anak, orang tua, dan umat Katolik yang membutuhkan akses dan fasilitas pendidikan dari SDK St. Yosef Sangatta.

Tuntutan mereka muncul setelah adanya surat penegasan yang memerintahkan pemindahan kegiatan SDK St. Yosef dari Kompleks SMAK St. Yosef ke lokasi lain, yang tidak berhubungan dengan aset Yayasan Katolik Kutai Timur dan Paroki St. Theresia, sebelum batas waktu 30 September 2024.

Baca Juga :  Pemilu Kutim: Golkar dan PKS Unggul dalam Real Count KPU untuk Suara Caleg

“Kami berharap keputusan yang diambil tidak mengorbankan anak-anak yang sedang bersekolah. Semua permasalahan harus diselesaikan dengan komunikasi terbuka, bukan dengan intimidasi atau tekanan, apalagi adanya dugaan ultimatum pemecatan Ketua Lingkungan yang mendukung keberadaan sekolah ini,” ungkap Yulianus Palangiran, seorang tokoh Gereja Katolik dan anggota DPRD Kutai Timur. Pernyataan tersebut didampingi oleh beberapa tokoh lain, termasuk Wilhelmus Wio Doi, Felly Lung, Yusuf T. Silambi, Thomas Pali, dan I Ketut Suyatre.

Baca Juga :  Kejaksaan Negeri Kutai Timur Berhasil Mengamankan ASN dan Rekanan Terkait Kasus Korupsi Proyek Solar Cell

Selain itu, Yulianus menegaskan bahwa gereja harus menjaga netralitas, terutama menjelang perayaan HUT Paroki St. Theresia ke-25 yang akan dihadiri Uskup Agung Samarinda. Ia juga berharap agar perayaan tersebut tidak menjadi ajang politik bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang kabarnya akan hadir.

“Lebih baik Paroki dan Yayasan fokus pada pelayanan umat dan mendukung keberlanjutan SDK St. Yosef daripada terjebak dalam euforia sesaat. Kehadiran agenda politik dalam acara gereja bisa mencoreng misi Katolik, khususnya dalam dunia pendidikan,” pungkas Yulianus.

4o

Penulis : geo

Editor : Geo

Berita Terkait

Pemilu Kutim: Golkar dan PKS Unggul dalam Real Count KPU untuk Suara Caleg
Kejaksaan Negeri Kutai Timur Berhasil Mengamankan ASN dan Rekanan Terkait Kasus Korupsi Proyek Solar Cell
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 14:00 WIB

Fuad Fakhruddin: Pendidikan Berkualitas Kunci Ciptakan Generasi Emas di Kaltim

Minggu, 10 November 2024 - 13:56 WIB

Sekretariat DPRD Kaltim Hadiri Rakernis untuk Pengembangan Kompetensi ASN Menuju Indonesia Emas 2045

Minggu, 10 November 2024 - 13:51 WIB

Warga Sungai Kunjang Khawatirkan Banjir Lumpur, DPRD Kaltim Desak Kajian Ulang Proyek Pematangan Lahan

Minggu, 10 November 2024 - 13:47 WIB

Fuad Fakhruddin Prihatin atas Penurunan Anggaran Beasiswa di Kaltim

Minggu, 10 November 2024 - 13:41 WIB

Shemmy Permata Sari Soroti Minimnya Keterwakilan Perempuan di DPRD Kaltim

Minggu, 10 November 2024 - 13:23 WIB

DPRD Kaltim Dorong Solusi Jangka Panjang Atasi Krisis Air Bersih di Balikpapan

Minggu, 10 November 2024 - 13:15 WIB

Penetapan AKD DPRD Kaltim 11 November, RDP dan Aspirasi Masyarakat Siap Diakomodasi

Sabtu, 9 November 2024 - 00:35 WIB

DPRD Kaltim Libatkan Ormas untuk Tingkatkan Edukasi Pemilih Pilkada 2024

Berita Terbaru

DPRD Kaltim

Fuad Fakhruddin Prihatin atas Penurunan Anggaran Beasiswa di Kaltim

Minggu, 10 Nov 2024 - 13:47 WIB