Suaraetam.com – Samarinda, Aktivitas pematangan lahan di kawasan Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, kembali memicu kekhawatiran warga akan terjadinya banjir lumpur yang dapat mengancam keselamatan dan kenyamanan permukiman sekitar. Tanah dan batuan yang longsor berpotensi menyapu dua kawasan permukiman, yakni di Jalan Kelapa Gading 2, RT 15, Kelurahan Karang Anyar, dan Jalan M Said, Gang 6, Blok F, RT 20, Kelurahan Lok Bahu.
Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Dapil Samarinda, A.M. Afif Raihan Harun, mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda untuk segera mengkaji ulang izin pematangan lahan tersebut. Afif menilai proyek yang tengah berjalan ini perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dan potensi kerugian bagi masyarakat sekitar.
“Dari saya pribadi, harusnya Dinas PUPR Samarinda mengkaji ulang proyek ini. Seharusnya, kajian bersama dilakukan, terutama dengan pimpinan dinas, agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat. Saya dengar kontraktor yang bertanggung jawab ini memang bermasalah dan perlu mendapat teguran dari dinas terkait,” ujar Afif melalui WhatsApp, Rabu (6/11/2024).
Afif juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pelaksanaan proyek pematangan lahan tersebut. Ia menegaskan pentingnya keterbukaan informasi terkait izin dan dampak lingkungan dari proyek yang berisiko merugikan warga.
“Kalau izin sudah terpenuhi, seharusnya diinformasikan secara transparan kepada warga. Jangan sampai mereka dirugikan seperti ini. Lumpur masuk ke rumah, merusak barang-barang, itu tidak bisa dibiarkan,” tambah Afif.
Afif juga meminta agar Plt. Wali Kota Samarinda memberikan perhatian serius terhadap masalah ini dan segera mengambil langkah konkret. Ia berharap pemerintah kota segera menindaklanjuti proyek tersebut untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
“Saya harap Plt. Wali Kota bisa fokus menangani masalah ini. Ini kan di wilayah Sungai Kunjang, seharusnya secepatnya dinas terkait ditugaskan untuk menindaklanjuti dan meninjau kembali proyek tersebut. Jangan biarkan warga terus dirugikan, karena ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan mereka,” tegas Afif.
Kekhawatiran warga semakin meningkat mengingat banjir lumpur bukanlah kejadian pertama kali di kawasan Sungai Kunjang. Dengan curah hujan yang tinggi belakangan ini, tanah dan batuan di lokasi pematangan lahan semakin rentan longsor. Warga berharap agar pemerintah kota dan dinas terkait segera mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah bencana serupa.
“Tolong segera ditindaklanjuti. Kasihan warga, lumpur masuk rumah, barang-barang rusak, ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi,” pungkasnya.
Terkait
Penulis : Geo
Editor : Geo