Suara Etam, Samarinda — Delapan organisasi pemuda lintas agama yang tergabung dalam Delima Kaltim menyoroti dua anggota DPRD di Kaltim dan Samarinda, AG dan AF, yang dinilai bikin gaduh lewat pernyataan kontroversial mereka. Para pemuda ini tegas bilang, “Cukup Jakarta aja yang ribut gara-gara mulut pejabat, Kaltim jangan ikut-ikutan!”. Mereka menilai ucapan tak bijak di era media sosial bisa langsung memicu kebencian dan memperkeruh suasana. “Pejabat itu harus mikir dulu sebelum ngomong, jangan asal nyenggol isu sensitif,” ujar Arianur dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kaltim. Sementara Daniel A. Sihotang dari GAMKI Kaltim menambahkan, banyak pernyataan pejabat yang justru mengandung unsur SARA dan berpotensi memecah belah. “Kaltim ini adem karena warganya rukun, jangan dirusak sama provokasi murahan,” tegasnya. Pemuda lintas agama itu kompak menegaskan: kerukunan dan kebhinekaan di Bumi Etam bukan bahan mainan politik siapa pun.
Penulis : Geo
Editor : Geo